PDM Kota Malang - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Malang
.: Home > Berita > Warga Muhammadiyah Harus Mengkonversi Diri

Homepage

Warga Muhammadiyah Harus Mengkonversi Diri

Minggu, 30-10-2016
Dibaca: 650

Foto : Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Tohir Luth mengajak warga Muhammadiyah untuk merubah dirinya sebaik mungkin dan membawa kemaslahatan bagi umat manusia
 
 
Klojen, MC – Ditengah kemajuan zaman saat ini, warga Muhammadiyah harus mengkonversi diri dan menjadi mujtahid-mujtahid fi sabilillah. Kenapa harus demikian, karena perjuagan Muhammadiyah tidak boleh stagnan dan harus terus lebih dihidupkan lagi di masa mendatang. Di sisi lain, saat ini banyak sekali tantangan-tantangan yang dihadapi, seperti halnya anarkisme, radikalisme, dan masuknya kaum sosialis.
 
Maka dari itu, sebagai warga Muhammadiyah, harus dapat meng-upgrade dirinya secara cepat agar tidak tergilas dan bisa menjadi yang terdepan dalam menghadapi kehidupan yang serba komplek ini. Muhammadiyah adalah wadah yang sangat besar dan tepat untuk semua itu, dan di dunia ini tidak ada organisasi kemasyarakatan yang se-modern seperti Muhammadiyah.
 
Hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah / PWM Jawa Timur, Tohir Luth, dalam acara Tabligh Akbar yang digelar di masjid Siti Khotijah, jalan Arjuno 19 kota Malang, Minggu (30/10). Dia juga mengajak seluruh umat Islam untuk terus memperkokoh ukhuwah Islamiyah, agar keutuhan NKRI ini tetap terjaga dengan baik.
 
“Dalam Muhammadiyah, semua tunduk dan satu komando dengan Pimpinan Pusat dalam berbagai urusan serta penyelesaian masalah umat. Tidak ada kapling-kapling atau pembedaan dalam Muhammadiyah, dan jika hal itu sampai terjadi, maka yang bersangkutan akan diproses sesuai aturan persyarikatan serta bisa diberhentikan dari kepengurusan/anggota,” urai Tohir.
 
Ditambahkannya, bahwa dalam Muhammadiyah juga tidak ada penghargaan khusus seperti halnya cinderamata atau sertifikat, bagi warga Muhammadiyah yang meraih suatu keberhasilan. Karena apa yang kita raih dan persembahkan, adalah semata-mata karena pertolongan Allah SWT. 
 
Lebih jauh Tohir memaparkan, bahwa tantangan di kehidupan masa mendatang masih cukup berat, seperti adanya kapitalis global yang selalu memberhalakan harta atau materi. Dia mencontohkan, jika setiap manusia pasti membutuhkan uang dalam kehidupannya, meski itu bukan segalanya atau dapat menenangkan seseorang. “Mari kita gunakan harta kita untuk kemaslahatan dan menolong sesama yang membutuhkan secara ikhlas, dan yakinlah bahwa harta kita tidak akan habis, serta bahkan Allah SWT akan terus menambahnya dengan jumlah yang lebih besar” jelasnya. 
 
Yang tak kalah penting, menurut Tohir adalah adanya kebebasan berpendapat yang saat ini terkesan berlebihan. Apapun yang terjadi dan diperbuat para pemimpin kita di negeri ini, janganlah kita selalu melihat sisi negatifnya saja. “Manusia wajar jika melakukan kesalahan, dan itu bisa saja tidak disengaja. Sebagai sesama umat, mari kita ingatkan dan benahi bersama berbagai ketimpangan yang terjadi di negeri ini,” himbaunya.
 
“Kemuliaan seseorang tidak hanya ketika bekerja dan memperjuangkan keluarga, tapi juga harus diimbangi dengan amal ibadah yang ikhlas. Hidup ini harus berkualitas, dan hal ini disukai Rasulullah dan Allah SWT. Warga Muhammadiyah harus menjadi orang sholih secara pribadi dan sosial. Sebagai mujtahid fi sabilillah, kita harus menjalankan ibadah dengan baik, memiliki sifat  ikhlas, dan istiqomah dalam berbagai hal. Orang yang meninggal saat istiqomah dalam beribadah, maka dia meninggal diatas khusnul khotimah,” pungkas Tohir. (Saiful)

Tags: Tabligh
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Kegiatan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website